Tuesday, August 28, 2018

Pantai Indah yang Baru Saja Lahir

Pantai Indah yang Baru Saja Lahir


Pernah ke Bali? Berapa kali anda pernah kesana? Dan pantai apa saja yang pernah anda kunjungi selama berada di pulau dewata ini? Pantai Sanur? Pantai Kuta? Pantai-pantai yang baru saja saya sebutkan sudah terlalu mainstream dikunjungi! Pantai tersebut telah lama ditemukan dan bahkan diakui oleh masyarakat internasional sebagai keajaiban dunia. Namun ternyata, ada satu pantai muda yang menurut saya mengalahkan pesona keindahan dua pantai diatas, yaitu pantai Pandhawa. Maka pada kesempatan kali ini saya akan bercerita pengalaman saya berkunjung ke pantai maha alami ini.

Saya melakukan perjalanan pada tanggal 16 Desember tahun lalu bersama teman-teman satu angkatan kelas tiga SMA saya yang memang di kala itu sedang mengadakan kegiatan rekreasi. Kami berangkat pukul enam pagi menggunakan bus dan perjalanan menghabiskan waktu satu hari satu malam yang berarti baru tiba esok harinya pada pukul delapan pagi. Hari pertama di Bali dihabiskan dengan mengunjungi beberapa tempat wisata termasuk pantai Kuta dan pantai Sanur. Kami baru bergerak menuju pantai Pandhawa ketika matahari mulai turun. Kira-kira perjalanan dimulai pukul dua siang, waktunya untuk tidur siang bagi banyak penumpang.
Bobok ciang...
Bukit kapur
Para penumpang dibangunkan oleh tour guide ketika bus sudah mulai memasuki jalan kecil berkelok tajam yang katanya sudah dekat dengan pantai Pandhawa. Diatas, saya menyebut pantai ini dengan "pantai muda" sebab menurut tour guide saya pantai ini baru saja dibuka pada tahun 2012 silam, pertanda umurnya belum sampai lima tahun. Beliau juga mengatakan pantai ini baru ditemukan sekarang karena geografisnya yang tersembunyi sehingga banyak wisatawan menjulukinya dengan nama "the secret beach". 

Letaknya bisa dibilang sangat terpencil, berada dibalik bukit kapur yang menjulang tinggi serta memanjang, menutupi areal pantai sebelum ditemukan dan dibuka untuk umum. Lalu tour guide saya menjelaskan bahwa untuk membuat jalan menuju pantai tersembunyi ini dengan cara membelah bukit kapur yang terbentang panjang melalui pengerukan terarosa (batu kapur). Dibuktikan dengan masih adanya proyek pembangunan untuk lebih mempercantik tampilan pantai ini. Kendaraan berat seperti construction dozer dan beberapa pekerja yang masih melakukan pembangunan.

Patung Pandhawa
Di beberapa titik di dinding bukit kapur tersebut dibangun patung-patung pandhawa lima yang dibawahnya tertulis nama orang-orang yang telah memberi donasi untuk pembangunan patung-patung satria dalam kisah wayang tersebut. Patung-patung ini juga memberi kesan "anti-mainstream" karena jarang ada pantai yang memiliki gaya pembangunan seperti ini. Terinspirasi dari patung-patung itulah pantai ini lalu dinamakan dengan nama "Pandhawa". Apapun alasan dibangunnya patung-patung tersebut, yang penting adalah nilai estetikanya yang semakin melengkapi panorama keindahan salah satu pantai yang berada di pulau yang mayoritas warganya beragama hindu dan budha ini.

Semakin mendekati pantai, suasana "khas" semakin dirasakan oleh penumpang di bus. Hawa yang semakin panas menandakan bahwa bus telah mendekati pantai indah tersebut. Akhirnya pertanyaan penumpang tentang penampakan pantai Pandhawa yang indah terjawab sudah setelah bus berbelok melewati tikungan terakhir. Bukit kapur seakan ingin memberikan "surprise" kepada wistawan karena dibalik kelok terakhir bukit kapur tersebut terhampar pemandangan laut yang sangat indah berupa pasir pantainya yang berwarna putih dan deburan ombak yang saling menggulung.

First view
Parkiran bung!
Sebagian besar penumpang serentak takjub dengan keindahan alam itu. Yang sebelumnya masih mengantuk tiba-tiba saja melek, yang tadinya kurang bersemangat, haus, lapar seakan perasaan kurang enak tersebut hilang setelah disuguhi pemandangan menakjubkan dari pantai Pandhawa. Perkataan "wow" yang dilontarkan oleh sebagian penumpang menarik penumpang lain untuk bergegas melihat keindahan pantai nan indah ini di balik kaca jendela bus yang kami tumpangi.

Bus lalu merapat ke parkiran kendaraan yang memiliki luas wilayah yang sangat luas, bahkan bisa menampung puluhan kendaraan roda empat didalamnya. Setelah bus berhenti, penumpang tidak sabar dan langsung keluar untuk menikmati keindahan pantai Pandhawa.

Too much paradise...
Saya sendiri merasa merinding, betapa takjubnya melihat pantai yang seperti ini. Seperti ada kesan lain dari pantai yang lain. Bisa jadi yang membedakan pantai ini dari pantai lainnya adalah tata wilayah yang masih rapi. Tidak seperti pantai lainnya yang acak-acakan, kios dan tempat duduk santai di pantai ini berjajar dalam satu barisan panjang, tidak ada yang memisah. Pengunjung dapat dengan leluasa melakukan aktifitas di hamparan tanah pasir yang luas tanpa ada gangguan apapun. Selain itu, pemandangannya yang masih alami dan kondisinya yang memang waktu itu masih sepi karena masih banyak orang yang belum mengetahui keberadaan pantai muda ini juga menambah semangat saya untuk menjelajahinya.

Rental perahu kano
Pantai Pandhawa memberikan sejumlah fasilitas yang diberikan untuk memuaskan pengunjungnya, diantaranya adalah parkiran luas, MCK yang memiliki banyak kamar mandi, tempat ibadah, kios yang menyediakan makanan dan minuman (tapi agak mahal dari harga standar), dan tempak duduk berpayung yang bisa disewa oleh wisatawan untuk menikmati pemandangan indah pantai Pandhawa.


Wahana yang diberikan diantaranya sewa perahu kano serta di malam-malam tertentu diadakan karnaval dan pertunjukan di atas panggung yang semakin memeriahkan suasana di pantai ini.

Pandhawa beach
Sebenarnya yang membuat saya berdecak kagum bukanlah pemandangan pantainya, namun gugusan bukit terarosa (batu kapur) lah yang membuat bulu kuduk saya merinding. Saya sempat berpikir, betapa indahnya kekayaan alam di Indonesia, namun mengapa banyak orang yang justru lebih senang berwisata di negeri orang lain? Banyak orang yang bangga menyaksikan panorama pantai di negara lain.

Saya curiga bukan pemandangan pantai yang dilihat, tapi pemandangan lawan jenis yang dilihat... Disamping adalah penampakan pantai Pandhawa lengkap dengan bukit kapur unik dibelakangnya yang dipangkas membentuk huruf "V".

Namun, persinggahan saya ditempat indah itu tidak lama. Sayang sekali kami hanya diberikan waktu selama dua jam untuk berjalan-jalan menyusuri pantai sunyi nan indah itu. Dua jam berlalu seperti dua menit dan tour guide memerintahkan rombongan kembali ke bus masing-masing untuk melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya. Saya merasa pertama kalinya takjub akan pantai, karena sebelumnya ketika melihat sebuah pantai saya anggap seperti pemandangan biasa. Namun pantai yang satu ini lain dari yang lain, memberikan pengalaman dan kesan tersendiri untuk saya yang baru pertama kali mengunjungi pulau penuh bule itu.

Ok sekian dulu perjalanan wisata saya mengunjungi salah satu pantai baru nan indah di Bali ini, memang yang saya ceritakan dari karyawisata saya hanyalah pengalaman spesial yang tidak akan pernah dilupakan, tersimpan di memori otak dan memori kamera, menjadikan saya berambisi untuk kembali bertamasya lagi suatu hari nanti di pantai Pandhawa, Wassalamualaikum Wr. Wb.


Ingin mengikuti lomba blog berhadiah uang tunai total $1000 hanya dengan menceritakan pengalaman pribadi tentang wisata perjalanan atau wisata kuliner?! Klik banner dibawah ini untuk mendaftar ^^
berpartisipasi dalam "EAT and Travel With B Blog" Competition 

This post may sponsored by : 
  • Elbelleshop : http://instagram.com/elbelleshop
  • My Rasl : http://instagram.com/my_rasl
  • Kumickey Littecloset : http://instagram.com/kumickeyshop
  • Poupee Shop : http://instagram.com/poupeeshop


  • visit link download